Jakarta: Ketika sesuatu yang dikubur meminta kebebasan. Maka film Exhuma akan menjadi sebuah jawaban.
Film Exhuma mulai tayang secara resmi di Indonesia mulai 28 Februari 2024, lebih lambat enam hari dari perilisan di Korea Selatan pada 22 Februari 2024. Ini merupakan karya dari sutradara Jang Jae-hyun yang dibintangi oleh Choi Min-sik, Kim Go-eun, Yoo Hae-jin, dan Lee Do-hyun.
Kisah dimulai ketika dua dukun asal Korea Selatan mendapatkan klien dan pergi ke Los Angeles, Amerika Serikat. Mereka adalah Hwa-rim (Kim Go-eun) dan Bong-gil (Lee Do-hyun).
Ketika sampai di sana, dua dukun itu merasa bahwa ini bukan serangan gaib biasa dan perlu ahli lainnya untuk dilibatkan. Hingga akhirnya, sang ahli fengsui, Sang-duk (Choi Min-sik), bersama rekannya, Young-geun (Yoo Hae-jin), membantu dalam menyelesaikan sesuatu yang disebut Panggilan Kubur.
Masalah utama ternyata bukan yang utama. Peristiwa baru datang menutupi peristiwa sebelumnya hingga peristiwa puncak itu terjadi. Sang dukun dan ahli fengsui itu berusaha untuk mencegah dan mengatasi sesuatu yang jahat agar tidak menyebabkan korban yang lebih banyak lagi.
Mereka bertarung tidak hanya dengan tenaga, tetapi dengan nyawa mereka sendiri. Hwa-rim, Bong-gil, Sang-duk, dan Young-geun, bekerja sama untuk menghadapi sesuatu yang tidak pernah mereka duga sebelumnya hingga melibatkan konflik masa lalu antara Korea dengan Jepang.
Totalitas Para Pemain
Pemeran utama film Exhuma bukan orang baru di dunia akting. Mereka pernah terlibat dalam beberapa proyek yang besar dan terkenal. Tentu saja akting mereka tidak perlu diragukan lagi meski karakter seorang dukun menjadi suatu hal yang baru untuk dilihat. Apalagi dengan Lee Do-hyun dan Kim Go-eun.
Meski begitu, para pemain terlihat sangat totalitas dalam memerankan karakternya. Salah satu adegan yang membuktikannya adalah ketika ritual yang dilakukan untuk mengangkat peti jenazah dari dalam kubur. Kim Go-eun terlihat sangat mengeluarkan energinya, terutama ketika gerakan ritual itu dimainkan dan mantra dibacakan.
Tidak Ada Jumpscare
Film Exhuma ini sangat lengket dengan para dukun serta kepercayaan kuno di Korea Selatan. Apalagi ini juga masuk ke dalam genre horor. Namun yang menjadi menarik adalah film Exhuma ini tidak menampilkan jumpscare yang berguna untuk menimbulkan ketegangan dalam menonton.
Sutradara film Exhuma, Jang Jae-hyun, seolah memiliki cara yang berbeda untuk melakukannya terhadap penonton. Ia lebih memilih menggunakan efek suara yang mengganggu dan visual yang tenang. Justru hal tersebut lebih menegangkan dibandingkan jumpscare dengan penampakan seram dan suara yang keras.
Sisi Lain Korea Selatan
Korea Selatan dikenal dengan kemajuan teknologi dan industri hiburannya yang mendunia. Banyak orang dari berbagai negara datang untuk memulai kariernya di sana. Namun siapa sangka bahwa para penonton akan melihat sisi lain Korea Selatan di film Exhuma ini.
Ternyata Korea Selatan masih kental dengan hal-hal mistis dan gaib. Sama seperti sebagian orang di Indonesia yang banyak berkonsultasi terhadap “orang pintar” jika masalahnya tidak juga mereda setelah dilakukan oleh warga biasa.
Para penonton akan diperlihatkan mengenai kepercayaan terhadap siluman yang ternyata lebih kental di Korea Selatan. Meski ini bukan karya pertama yang mengangkat kepercayaan tersebut, tetapi siluman yang ditampilkan dalam film Exhuma terkesan lebih mistis dan menakutkan. Apalagi dengan siluman rubah yang menjadi dalang di balik konflik utamanya.
Angkat Konflik Korea dan Jepang
Sepertinya sutradara dan para kru produksi melakukan riset yang detail untuk film Exhuma ini. Apalagi tentang teori “Rubah yang Melukai Punggung Harimau”. Ini merupakan karya seorang yang jenius yang mungkin tidak pernah dipikirkan oleh orang lain.
Teori itu menjadi akar masalah dalam film Exhuma sehingga para dukun itu bisa terlibat hingga nyawa yang menjadi taruhannya. Yang paling menarik adalah teori itu bisa dibuktikan oleh para penonton dengan menemukan titik koordinat yang disebutkan dalam film. Maka para penonton akan mengerti arti dari teori “Rubah yang Melukai Punggung Harimau”.
Selain itu, para penonton akan kembali dibawa dengan konflik yang terjadi antara Korea dan Jepang hingga menimbulkan perang. Pasalnya hal tersebut memiliki koneksi dengan siluman yang menjadi lawan terberat sang dukun dan ahli fengsui itu. Setelah hal tersebut diketahui, mereka tidak hanya menyelesaikan tugasnya karena uang saja, tetapi demi negara yang akan menjadi tempat dimana keturunannya akan tinggal di masa depan.
kk7meq